Minggu, 14 Maret 2010

FADHILLAH JUM,AT

Dengan Nama Alloh Yang Maha Pemurah Lagi Maha
Pengasih
الحمد لله ر  ب العالمين والصلاة والسلام على خطيب الأنبياء
والمرسلين
Segala puji hanyalah milik Alloh pemelihara alam
semesata, dan sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada khathib-nya para
Nabi dan Rasul.
Amma Ba’du :
Wahai akhy muslim, Alloh Azza wa Jalla telah
mengkhususkan bagi umat ini dengan kekhususankekhususan
yang berlimpah dan keutamaankeutamaan
yang mulia. Diantaranya adalah
pengkhususan bagi umat ini dengan hari Jum’at
setelah Alloh simpangkan Yahudi dan Nasrani
darinya (hari Jum’at).
Dari Abu Huriroh Radhiyallahu ’anhu beliau berkata,
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
أض ّ ل الله عن الجمعة من كان قبلنا فكان للهود يوم السبت وكان
للنصارى يوم الأحد فجاء الله بنا فهدانا ليوم الجمعة فجعل الجمعة
والسبت والأحد وكذلك هم تبع لنا يوم القيامة, نحن الآخرون من
أهل الدنيا والأولون يوم القيامة اَلمقضي بينهم قبل الخلائق
”Alloh simpangkan dari hari Jum’at umat sebelum
kita, dahulu Yahudi memiliki (hari agung) pada hari
Sabtu dan Nashrani pada hari Ahad. Kemudian Alloh
datangkan kita dan Alloh anugerahi kita dengan hari
Jum’at, lantas Alloh jadikan hari Jum’at, Sabtu dan
Ahad. Demikianlah, mereka adalah kaum yang akan
mengekor kepada kita pada hari kiamat sedangkan
kita adalah umat yang terakhir dari para penduduk
dunia namun umat yang awal pada hari kiamat,
yang diadili (pertama kali) sebelum makhlukmakhluk
lainnya. [HR Muslim]

Hari ibadah :
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata :
”Sesungguhnya dinamakan hari Jum’at dengan
Jum’at dikarenakan kata jum’at itu merupakan
musytaq (derivasi kata) dari al-Jam’u
(himpunan/kumpulan). Sesungguhnya umat Islam
berkumpul pada hari Jum’at tiap minggu sekali di
dalam suatu tempat yang sangat besar (masjid)...
Alloh memerintahkan kaum mukminin untuk
berkumpul dalam rangka beribadah kepada-Nya,
Alloh Ta’ala berfirman :
((يَأي  ها الَّذِي  ن ءَامن  وا إِ َ ذا ن  ودِ  ي لِلص َ لاةِ مِ  ن ي  ومِ ا ُ لج  معةِ
َفا  سع  وا إَِلى ذِ ْ كرِاللهِ))
”Hai orang-orang beriman, apabila kalian diseru
untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka
bersegeralah kalian kepada mengingat Allah” (QS
al-Jumu’ah : 9)
Maksudnya yaitu, hendaknya kamu bertujuan dan
menyengaja serta berusaha untuk berjalan
menunaikannya (sholat jum’at), dan bukanlah
maksud dari as-Sa’yu (bersegera) di sini adalah
berjalan dengan tergesa-gesa... adapun berjalan
dengan tergesa-gesa menuju sholat maka hal ini
telah dilarang...

Al-Hasan berkata : ”Demi Alloh, adapun (bersegera
di sini) bukan maksudnya berjalan kaki (dengan
cepat), karena sungguh telah dilarang mendatangi
sholat kecuali harus dengan sikap yang tenang dan
santai, bahkan harus dengan hati, niat dan
kekhusyukan.” [Tafsir Ibnu Katsir IV/385-386].
Ibnul Qoyyim berkata : ”Hari Jum’at itu adalah hari
ibadah, dan hari Jum’at itu jika dibandingkan
dengan hari-hari lainnya bagaikan bulan Romadhon
dibandingkan bulan-bulan lainnya, serta waktu
ijabah (waktu diterimanya doa orang yang berdoa)
di dalamnya seperti malam Lailatul Qodar di bulan
Ramadhan.” [Zaadul Ma’ad I/397]
-
Diantara Fadhilah Hari Jum’at :
1. Bahwasanya ia adalah sebaik-baik hari. Dari Abu
Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi
Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda :
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه
أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
”Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya
(hari cerah) adalah hari Jum’at, (karena) pada
hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam
dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan
darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat
kecuali pada hari Jum’at.” [HR Muslim].
2. Hari ini mengandung kewajiban sholat Jum’at
yang merupakan sebesar-besar kewajiban Islam
yang paling ditekankan dan seagung-agungnya
berhimpunnya kaum muslimin. Barangsiapa
meninggalkannya (menunaikan sholat Jum’at)
karena meremehkannya, niscaya Alloh tutup
hatinya sebagaimana di dalam hadits shahih yang
diriwayatkan Muslim.
3. Bahwasanya di dalamnya terdapat waktu yang
orang berdo’a di dalamnya diijabahi
(dikabulkan). Dari Abu Hurairoh radhiyallahu
’anhu berkata : Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa
Salam bersabda :
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل
الله شيئا إلا أعطاه إياه
”Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada
suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim
menemuinya (hari Jum’at) sedangkan ia dalam
keadaan berdiri sholat memohon sesuatu kepada
Alloh, melainkan akan Alloh berikan padanya.”
(Muttafaq ’alaihi)
Ibnul Qoyyim berkata setelah menyebutkan
adanya perselisihan tentang penentuan
spesifikasi waktu ini : ”Pendapat-pendapat yang
paling rajih (kuat) adalah dua pendapat yang
keduanya terkandung di dalam sebuah hadits
yang tsabit (shahih). Yaitu : Pendapat pertama,
bahwasanya (waktu ijabah tersebut) mulai dari
duduknya imam hingga ditunaikannya sholat,
sebagaimana dalam hadits Ibnu ’Umar
bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam
bersabda :
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
”(waktu ijabah tersebut) yaitu diantara
duduknya imam sampai ditunaikannya sholat.”
(HR Muslim).
http://dear.to/abusalma
Maktabah Abu Salma al-Atsari
-8 of 30-
Pendapat kedua, yaitu setelah waktu ’Ashar.
Dan ini adalah dua pendapat yang paling kuat.
[Zaadul Ma’ad I/389-390].
4. Bahwasanya bersedekah di dalamnya kebih baik
daripada bersedekah pada hari lainnya. Ibnul
Qoyyim berkata : ”bersedekah pada hari Jum’at
dibandingkan hari-hari lainnya dalam sepekan,
seperti bersedekah pada bulan Ramadhan
dibandingkan bulan-bulan lainnya.” Dan di dalam
hadits Ka’ab (dikatakan) :
والصدقة فيه أعظم من الصدقة في سائر الأيام
”Bersedekah di dalamnya lebih besar
(pahalanya) daripada bersedekah pada hari
lainnya.” [hadits mauquf shahih namun memiliki
hukum marfu’].
5. Bahwasanya ia adalah hari dimana Alloh Azza wa
Jalla memuliakan di dalamnya para wali-wali-
Nya kaum mukminin di dalam surga. Dari Anas
bin Malik radhiyallahu ’anhu, beliau berkata
tentang firman Alloh Azza wa Jalla :
((  وَل  دينا مزِيد ))
”Dan pada sisi kami ada tambahannya.” (QS
Qoof : 35)
Beliau berkata : ”Alloh muliakan mereka pada
tiap hari Jum’at.”

6. Bahwasanya ia adalah hari ’Ied (perayaan) yang
berulang-ulang setiap pekan. Dari Ibnu ’Abbas
radhiyallahu ’anhuma berkata : Rasulullah
Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين فمن جاء الجمعة
فليغتسل...
”Sesungguhnya hari ini adalah hari ’Ied yang
Alloh jadikan bagi kaum Muslimin, barangsiapa
yang mendapati hari Jum’at hendaknya ia
mandi...” [HR Ibnu Majah dalam Shahih at-
Targhib I/298].
7. Bahwasanya ia adalah hari yang menghapuskan
dosa-dosa. Dari Salman beliau berkata :
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam
bersabda :
لا يغتسل رجل يوم الجمعة ويتطهر ما استطاع من طهر
ويدهن من دهنه أو يمس من طيب بيته ثم يخرج فلا يفرق بين
اثنين ثم يصلي ما كتب له ثم ينصت إذا تكلم الإمام إلا غفر له
ما بينه وبين الجمعة الأخرى
”Tidaklah seorang hamba mandi pada hari
Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci,
lalu ia meminyaki rambutnya atau berparfum
dengan minyak wangi, kemudian ia keluar
(menunaikan sholat Jum’at) dan tidak
memisahkan antara dua orang (yang duduk),
kemudian ia melakukan sholat apa yang
diwajibkan atasnya dan ia diam ketika Imam
berkhutbah, melainkan segala dosanya akan
diampuni antara hari Jum’at ini dengan Jum’at
lainnya.” [HR Bukhari].
8. Bahwasanya orang yang berjalan untuk
menunaikan sholat Jum’at, pada tiap langkah
kakinya ada pahala puasa dan sholat setahun
sebagaimana hadits Aus bin Aus radhiyallahu
’anhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu
’alaihi wa Salam bersabda :
من غسل واغتسل يوم الجمعة وبكر وابتكر ودنا من الإمام
فأنصت, كان له بكل خطوة يخطوها صيام سنة وقيامها وذلك
على الله يسير
”Barangsiapa yang mandi lalu berwudhu pada
hari Jum’at, lalu ia bersegera dan bergegas
(untuk sholat), kemudian ia mendekat kepada
imam dan diam, maka baginya pada setiap
langkah kaki yang ia langkahkan (ada pahala)
puasa dan sholat setahun, dan yang demikian ini
adalah sesuatu yang mudah bagi Alloh.” [HR
Ahmad dan Ashhabus Sunnan, dishahihkan oleh
Ibnu Khuzaimah].


10. Bahwasanya meninggal pada hari Jum’at atau
malamnya merupakan tanda-tanda husnul
khotimah, dimana orang yang wafat pada hari
ini akan aman dari siksa kubur dan dari
pertanyaan dua Malaikat. Dari Ibnu ’Amr
radhiyallahu ’anhuma beliau berkata :
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam
bersabda :

ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى
فتنة القبر
”Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari
Jum’at atau pada malam Jum’at, kecuali Alloh
Ta’ala lindungi dari fitnah kubur.” [R Ahmad
dan Turmudi, dishahihkan oleh al-Albani].

Hukum-hukum dan Adab-Adab Jum’at
Wahai akhy muslim :
Wajib atas setiap muslim untuk mengagungkan hari
ini dan meraih karunia-karunia Alloh di dalamnya
dengan cara bertaqorrub (mendekatkan diri)
kepada Alloh Ta’ala dengan segala bentuk qurubaat
(pendekatan) dan ibadah, karena sesungguhnya hari
Jum’at itu memiliki hukum-hukum dan adab-adab
yang sepatutnya bagi setiap muslim berhias
dengannya.
Ibnul Qoyyim berkata : ”Dan termasuk tuntunan
Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam adalah
mengagungkan hari ini, memuliakannya dan
mengkhususkannya dengan ibadah-ibadah yang
Alloh khususkan dari hari-hari lainnya. Para ulama
berbeda pendapat apakah hari Jum’at ini lebih
utama ataukan hari’ Arofah.” [Zaadul Ma’ad I/375].
Maka perhatikanlah wahai akhy muslim, berapa
Jum’at yang telah berlalu atasmu tanpa kau
perhatikan sedikitpun. Bahkan sungguh banyak
manusia yang menantikan hari ini supaya dapat
melaksanakan kemaksiatan kepada Alloh Azza wa
Jalla dengan berbagai bentuk kemaksiatan dan
penyelewengan!!
-
Diantara hukum-hukum dan adab-adab
itu adalah :
1. Disunnahkan bagi imam membaca dua surat as-
Sajdah dan al-Insan secara sempurna pada sholat
fajar (shubuh) di hari Jum’at, sebagaimana yang
dilakukan oleh Nabi Shallallahu ’alaihi wa
Salam, dan jangan memendekkan ketika
membaca kedua surat ini sebagaimana yang
sering dilakukan oleh sebagian imam.
2. Disunnahkan bagi seseorang untuk
memperbanyak bersholawat atas Nabi
Shallallahu ’alaihi wa Salam, sebagaimana
hadits Aus bin Aus radhiyallahu ’anhu, dari Nabi
Shallallahu ’alaihi wa Salam :
إن من أفضل أيامكم يوم الجمعة, فيه خلق آدم و فيه قيض وفيه
النفخة وفيه الصعقة, فأكثروا عل  ي من الصلاة فيه فإن صلاتكم
معروضة عل  ي
”Sesungguhnya seutama-utama hari atas kalian
adalah hari Jum’at, di dalamnya Adam
diciptakan dan didalamnya beliau diwafatkan.
Di dalamnya sangkakala ditiup dan di dalamnya
makhluk-makhluk mati bergelimpangan1. Maka
perbanyaklah kalian bersholawat atasku, karena
sesungguhnya sholawat kalian akan sampai
kepadaku.” [HR Ahmad dan Ashhabus Sunan,
1 Lihat QS az-Zumar : 68, pent

dishahihkan oleh an-Nawawi dan dihasankan oleh
al-Mundziri].
3. Sholat Jum’at itu diwajibkan atas setiap laki-laki
yang merdeka, mukallaf, muslim dan menetap.
Sholat jum’at tidak wajib atas musafir yang
atasnya qoshor di dalam sholatnya, dan seorang
budak serta wanita, namun barangsiapa diantara
mereka ini menghadiri sholat Jum’at maka
mereka tetap mendapatkan pahala. Kewajiban
sholat jum’at menjadi batal dengan sebab
adanya udzur (yang syar’i) seperti sakit atau
dalam keadaan khouf (perang berkecamuk).
[Asy-Syarhul Mumti’ V/7-34].
4. Mandi pada hari jum’at termasuk tuntunan Nabi
Shallallahu ’alaihi wa Salam sebagaimana dalam
sabda beliau ’alaihi Sholatu wa Salam :
إذا جاء أحدكم إلى الجمعة فليغتسل
”Apabila salah seorang dari kalian hendak
mendatangi sholat Jum’at, maka hendaklah
mandi.” [Muttafaq ’alaihi].
5. Berparfum, bersiwak dan berpakaian dengan
pakaian yang terbaik termasuk adab seorang
muslim di hari Jum’at. Dari Abu Ayyub beliau
berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
’alaihi wa Salam bersabda :

من اغتسل يوم الجمعة ومس من طب إن كان له ولبس من
أحسن ثيابه ثم خرج وعليه السكينة حتى يأتي المسجد ثم يركع
إن بدا له ولم يؤذ أحدا ثم أنصت إذا خرج إمامه حتى يصلي
كانت كفارة لما بينهما
”Barangsiapa mandi pada hari Jum’at,
menggunakan minyak wangi yang ia miliki dan
memakai pakaiannya yang terbaik, kemudian ia
keluar dan berjalan dengan tenang (perlahanlahan)
sampai tiba di Masjid, lalu ia ruku’
(sholat) yang tampak baginya dan ia tidak
mengganggu seorangpun2, lalu ia diam ketika
imam keluar sampai menunaikan sholat, maka
baginya kaffarah (pelebur dosa) antara jum’at
satu dengan jum’at lainnya.” [HR Ahmad dan
dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah].
Dan Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ’anhu
bahwasanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa
Salam bersabda :
ُ غسل يوم الجمعة علي محتلم وسواك ويمس من الطيب ما قدر
عليه
”Haruslah mandi pada hari Jum’at bagi setiap
orang yang mimpi, lalu bersiwak dan berparfum
2 Dengan memisahkan duduk atau menempati duduk seseorang atau
melewati pundak-pundak jama’ah yang duduk, pent.
dengan minyak wangi semampu yang ia miliki.”
[HR Muslim].
6. Disunnahkah bergegas untuk menunaikan sholat
Jum’at yang mana sunnah ini seakan-akan telah
mati saat ini, semoga Alloh merahmati mereka
yang masih menghidupkan sunnah ini.
Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu dari Nabi
Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau bersabda :
إذا كان يوم الجمعة وقفت الملائكة على أبواب المسجد فيكتبون
الأول فالأول, فمثل المهجر إلى الجمعة كمثل الذي يهدي بدنة
ثم كالذي يهدي بقرة ثم كالذي يهدي كبشا ثم كالذي يهدي
دجاجة ثم كالذي يهدي بيضة فإذا خرج الإمام وقعد على المنمر
طووا صحفهم وجلسوا يسمعون الذكر
”Apabila tiba hari Jum’at, para malaikat berdiri
di pintu-pintu Masjid, mereka menulis orangorang
yang datang pertama kali. Permisalan
orang yang datang pada awal Jum’at bagaikan
orang yang berkurban seekor unta, kemudian
(yang datang berikutnya) bagaikan orang yang
berkurban seekor sapi, kemudian (yang datang
berikutnya) bagaikan orang yang berkurban
seekor domba, kemudian (yang datang
berikutnya) bagaikan orang yang berkurban
seekor ayam, kemudian (yang datang
berikutnya) bagaikan orang yang berkurban
sebutir telur. Apabila imam telah keluar dan
duduk di atas mimbar, para malaikat
berbondong-bondong beranjak dari barisan
mereka, lalu mereka duduk untuk
mendengarkan khutbah.” [Muttafaq ’alayhi].
7. Disunnahkan bagi seorang muslim untuk
menyibukkan diri dengan sholat, dzikir dan
membaca al-Qur’an sampai imam keluar. Hadits
Salman dan Abu Ayyub sebelumnya sebagai dalil
atas hal ini.
8. Wajib diam ketika khutbah dan berkonsentrasi
dengan apa yang diuraikan di dalam khutbah.
Dari Abu Hurairoh Radhiyallahu ’anhu
bahwasanya Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa
Salam bersabda :
إذا قلت لصاحبك : أنصت يوم الجمعة والإمام يخطب فقد
لغوت
”Apabila engkau berkata kepada temanmu :
”diamlah” pada hari Jum’at sedangkan imam
tengah berkhutbah, maka telah engkau siasiakan
(Jum’atmu)” [Muttafaq ’alayhi].
Ahmad menambahkan di dalam riwayatnya :
و من لغا فليس له في جمعته تلك شيء
”Barangsiapa yang (melakukan hal yang) sia-sia
maka ia tidak akan mendapatkan pada
Jum’atnya sesuatu apapun.”
Di dalam riwayat Abu Dawud :
و من لغا أو تخطى كانت له ظهرا
”Barangsiapa yang (melakukan perbuatan) siasia
atau membuat-buat garis3 maka ia telah
mengesampingkan (pahala).” [dishahihkan oleh
Ibnu Khuzaimah]
9. Disunnahkan membaca surat al-Kahfi pada hari
Jum’at sebagaimana hadits Abu Sa’id al-Khudri
Radhiyallahu ’anhu beliau berkata : Rasulullah
Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda :
من قرأ سورة الكهف يوم الحمعة أضاء له من النور ما بين
الجمعتين
3 Maksudnya membuat-buat garis di lantai masjid ketika khutbah, atau
perbuatan serupa seperti bermain-main baju, memijat-mijat tangan supaya
bunyi, atau lainnya yang menunjukkan sikap tidak konsentrasi dengan
khutbah, pent..
”Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada hari
Jum’at, maka Alloh terangi ia dengan cahaya
diantara dua jum’at.” [HR al-Hakim dan Baihaqi,
dishahihkan oleh al-Albani].
10. Tidak diperbolehkan melakukan safar pada hari
Jum’at bagi orang yang diwajibkan sholat
Jum’at sebelum menunaikannya setelah masuk
waktunya. [Zaadul Ma’ad I/382].
11. Dibenci (dimakruhkan) berpuasa pada hari
Jum’at secara bersendirian dan sholat pada
malamnya, sebagaimana hadits Abu Hurairoh
Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi
wa Salam, beliau bersabda :
لا تخصوا ليلة الجمعة بقيام و لا تخصوا يوم الجمعة بصيام من بين
الأيام إلا أن يكون في صوم يصومه أحدكم
”Janganlah kalian mengkhususkan malam
Jum’at dengan sholat dan jangan pula
mengkhususkan hari Jum’at dengan puasa
daripada hari-hari lainnya, kecuali puasa yang
biasa kalian laksanakan.” [HR Muslim].
12. Wajib bagi yang berkeinginan untuk berpuasa
pada hari Jum’at untuk menyertainya dengan
puasa sehari sebelum atau setelahnya,
sebagaimana hadits Abu Hurairoh Radhiyallahu
’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam,
bahwasanya beliau bersabda :

لا يصوم  ن أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم يوما قبله أو يوما
بعده
”Janganlah salah seorang dari kalian berpuasa
pada hari Jum’at kecuali disertai dengan puasa
sehari sebelumnya atau setelahnya.” [Muttafaq
’alaihi dan lafazh ini lafazhnya Bukhari].
13. Adapun sunnah pada hari Jum’at, maka telah
datang hadits (yang menerangkan) bahwasanya
Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam melakukan
sholat dua roka’at setelah Jum’at (Muttafaq
’alayhi), dan datang pula sebuah hadits
bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam
memerintahkan bagi orang yang hendak sholat
setelah jum’at untuk sholat sebanyak empat
raka’at. (HR Muslim).
Ishaq berkata : ”Apabila beliau sholat di dalam
masjid pada hari Jum’at maka beliau sholat
empat raka’at, dan apabila sholat di rumah
maka beliau sholat dua roka’at.”
Abu Bakr al-Atsram berkata : ”Kesemua hal ini
boleh dilakukan.” [al-Hadaa`iq karya Ibnul Jauzi
II/183].
14. Apabila seorang muslim masuk ke dalam Masjid
pada hari Jum’at dan imam sedang berkhutbah,
hendaklah ia sholat dua raka’at yang ringan
sebelum duduk, sebagaimana hadits Jabir bin
’Abdillah Radhiyalla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar